Menyapa Teman Pembaca; Send Me A Postcard I Will Send You Back!
8:39 PMgoogle treasure |
Japan, Indonesia, Korea, US, Netherlands, Malaysia |
Japan, Indonesia, Europe, US |
US, Indonesia, Japan |
Japan, Indonesia, US, Riga, Korea |
Akhir-akhir ini, saya lebih perhatian dengan salah satu widget di laman blog saya. Dari sini, saya bisa melihat dari mana sajakah para pembaca blog saya berasal. Sehingga kalau muncul beberapa lokasi yang sangat spesifik sekali, saya bisa menebak-nebak siapa orang yang sedang berkunjung ke blog saya. Misalnya ketika muncul bendera Indonesia pada widget ini dan spesifik dari Jember, saya mulai menebak bahwa itu mungkin Arifah yang sedang berkunjung ke blog saya. Arifah adalah teman saya yang belajar di FK Universitas Negeri Jember. Sementara kalau tempat-tempat lain di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Jambi, Semarang, Tangerang, dll, di daerah-daerah itulah hampir kesemua teman saya berada sekarang, jadinya tidak bisa menebak siapa kira-kira yang sedang baca. Kalau tiba-tiba muncul bendera Egypt, saya bisa cenayang bahwa itu adalah Mboke; teman saya yang bernama asli Itta dan sedang menuntut ilmu di Al-Azhar, Cairo. Atau ketika muncul pembaca dari Hannover, Germany, saya bisa menebak-nebak bahwa itu adalah Tio; teman saya yang sedang ambil program S1 jurusan teknik disana dan kemarin menyengajakan datang ke Jepang untuk menghadiri acara akad nikah saya di Tokyo :") Tapi namanya juga tebak-tebakan alias sotoy, kemungkinan salahnya lebih besar ketimbang akuratnya. Hehe.
Selain daripada tempat-tempat spesifik itu, kebanyakannya adalah tamu yang tidak mudah diidentifikasi siapa gerangan yang tengah datang dan menikmati tulisan saya dibalik layar komputernya. Terlebih karena jarang juga ada yang meninggalkan komentar di tulisan yang saya unggah, jadilah bendera-bendera yang melintas di aplikasi ini hanya menyisakan saya rasa penasaran untuk lebih mengenal mereka secara personal, tanpa tahu nama atau mengetahui bagaimana komentar/tanggapannya terhadap apa yang saya tulis di blog ini. Setiap hari, selalu ada saja visitor yang datang dari luar Jepang dan Indonesia, membuat saya sangat geregetan untuk menyapa duluan dan memalak minta dikirimi postcard. Haha. Karena mengirim postcard ke Indonesia dan daerah lain di Jepang sudah sangat sering bagi saya, makanya saya mupeng banget kalau bisa mengoleksi postcard dari belahan bumi lain saat bendera yang muncul di widget ini adalah bendera Amerika, Korea, Mesir, Islamabad, Saudi, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, China, Dubai, Jerman, Belanda, Turki, dan kemarin ada juga pembaca dari Riga; nama negara yang cukup asing bagi saya. Tapi saya yakin sih, meskipun mereka datang ke blog saya dari berbagai negara, mereka-mereka yang baca adalah orang Indonesia yang mungkin sedang merantau ke luar negeri juga sama seperti saya. Kenapa saya tahu? Karena biasanya mereka muncul di widget ini dari sebuah link yang langsung menuju ke sebuah tulisan berbahasa Indonesia dengan judul berbahasa Indonesia pula, bukan malah tertaut ke home blog ini. Jadi bisa diasumsikan bahwa orang tersebut adalah orang Indonesia atau setidaknya faham bahasa Indonesia dengan baik.
Maka kepada siapa saja pembaca blog saya yang tertarik berkirim postcard dengan saya, jangan sungkan-sungkan untuk kirim duluan dan sertakan alamat lengkap plus nomor ponsel pribadi agar saya bisa balas postcard kalian ya! Selain sebagai hobi, bagi saya, korespondensi lewat postcard itu sudah hampir seperti ambisi pribadi yang agak akut. Dalam setahun, saya punya budget tersendiri untuk mengirimkan postcard ke berbagai tempat. Dalam setahun, saya bisa mengirimkan postcard sebanyak 50 lembar ke 50 orang berbeda. Sekadar berbagi cerita, pertama kalinya saya familiar dengan postcard, perangko, dan korespondensi bermula sejak saya masih SD saat masih berlangganan Majalah Bobo. Hingga akhirnya saya terbang ke Jepang pada September 2013 dan mulai mengakrabkan diri lagi dengan benda yang satu ini. Ternyata saya jadi sangat keranjingan dengan hobi ini sampai sekarang. Targetnya, pada tahun 2020 nanti, saya sudah berhasil mengirimkan dan menerima postcard ke dan dari 100 negara berbeda. Lalu nanti saat sudah punya anak, saya bakal 'pamer' koleksi ratusan postcards saya ke mereka. Saya akan ajak juga anak-anak saya menekuni hobi ini kalau mereka berminat. Bagi saya, hobi ini adalah salah satu sumber kebahagiaan sederhana yang selalu berhasil membuat saya merasa spesial tiap kali saya menerima selembar postcard dari siapa saja, juga ketika penerima postcard kiriman saya tiba-tiba melapor via Line atau Messenger bahwa mereka sudah terima postcard dari saya.
Anyway, sebagai yang punya lapak, saya penasaran banget siapa saja silent reader yang mampir ke blog saya ini, maka silakan tinggalkan jejak supaya dapat kenal atau sekadar saling sapa saja. Barangkali saya juga bisa mampir ke blog teman-teman dan kita bisa saling tebar manfaat lewat tulisan masing-masing. Tapi terlepas dari perkara postcard dan meninggalkan jejak di kolom komentar, saya sangat berharap bahwa sedikitnya tulisan-tulisan saya di blog ini dapat memberikan manfaat kepada yang membacanya. Semoga bisa memunculkan inspirasi barang sedikit. Karena kita tidak pernah tahu amalan apa yang akan jadi pemberat timbangan akhirat kita kelak. Selamat membaca dan terus berkarya! Saya tunggu kiriman postcard-nya! *teuteup*
7 komentar
Assalammualaikum, hai Nida. Saya Mai dari Bandung. Saya tahu blog kamu dari teman saya, Daus (Annisa Firdaus). Kalau ada waktu kosong saya suka menyempatkan membaca blogmu. Saya sangat tertarik dengan kisahnya # siap menikah diusia muda
ReplyDelete#mencoba mencari hikmah dari kisah kamu.
Mau saran dong ..
Lebih sering baca novel da, mungkin bisa improve kemampuan kamu dalam pemilihan kata.
Dan klo menurutku, tulisanmu agak panjang untuk ukuran cerita di blog. Mungkin bisa kamu part-part in lagi.
Saran aja ...
Terus menulis ya (apalagi kisah stlh menikah. I'm watting your story)
Salam kenal, Mai.
^_^
Wa'alaykumussalaam Kak Mai. Makasih banyak udah visit blog-ku semoga ada manfaat yang bisa diambil walopun nggak seberapa banyaknya.
DeleteWah, Kak Mai tau aja nih kalo aku udah jarang banget baca novel atau buku sastra bahasa Indonesia, huhuhu. Terimakasih banyak buat sarannya! Sangat merasa terapresiasi jadinya <3
Salam kenal ^^
Khansaaaa......dari Tangerang atau Bandung? Itu aku. hani Widiani, temen sepiringmu waktu tsanawiyyah dulu, yang aku yakin kamu juga lupa tentang itu. Hahaha
ReplyDeleteKucurhat ah di sini. Tentang kesibukanku yaaa... Mmm..oke biasanya aku pake kata gue buat ngomong. Tapi ya pengen sopan aja gitu ke ibu-ibu (red-khansa). Hahaha
Kesibukanku sekarang, detik ini, menit ini, kusedang baca blogmu di bis. Biasaaa...ku mau melarikan diri sesaat ke rumah setelah mumet di Bandung.
Oh iya, kubelum ngucapin selamat buat pernikahanmu. SE LA MAAAATTTT!!! 😄😄
Dirimu tau? Aku pengeeennn banget daper postcard dari kamu sa. Cuman malu bilangnya, kasian juga ke kamu harus nulis beberapa kata buat orang-orang di negeri lain. Heheeee
Udah ah capek ngetik. Kulanjut baca aja tulisan di blogmu ini. Btw, itu gue kok ngerasa kesindir ya sama kata-kata "Terlebih karena jarang juga ada yang meninggalkan komentar di tulisan yang saya unggah."
Wkwkwkwk
Yuhuuu udah ah paypaaayyyy.
HANOYKUUUUU!!!!!!
DeleteUdah ah aku nggak akan banyak komentar, kasih aja sini alamat kamu pasti kukirim postcard insyaaaAllah!
Assalamualaikum. Hai Nida, saya Elfira. Salam kenal. Kalau saya dari Sidoarjo masih mau gak nerima postcard dari saya? hehe.
ReplyDeleteWa'alaykumussalaam Elfira. Rasanya seneeeeng banget kalo berkesempatan dikirimi postcard dari Sidoarjo <3
DeleteAku udah kirim alamatku via email ya... Salam kenal ^^
Wkwkwk.. ketahuan deh sering stalking nda, kalau pas kepoin nda dn keingat blog nda, pasti aku samperin. Barakallahu fiik ya nda, ane sampai masih nggak percaya banget lho ini nda :") tapi memang inilah nda. Makasih banyak ya nda memberi berbagai banyak hikmah dg cara nda sendiri. Jazaakumullah khoyr, yg telah mengingatkan pada ane pribadi tentang banyak hakikat hidup. Ane selalu termotivasi lewat tulisan2 nda dan semakin menambah senyum ane padamu nda, bukti rindu nya melihat dn bertemu nda yg sekarang. Sang ummi kece ya :) pingin nulis banyak, tapi ya sudahlah, sedikit ini dulu ya nda yg kutulis, semoga nda bisa terus bermanfaat dan semakin banyak menyebarkan banyak hikmah dg cara nda sndiri. Uhibbukifillah :)
ReplyDelete