Waktu ternyata benar.
Klaimnya tentang ia sebagai penyembuh segala keluh-kesah, terbuktikan dengan hadirnya hadiah di masa kemudian.
Waktu menyembuhkan perasaan tak puas yang tidak percaya akan ketetapan Tuhan.
Waktu mengubah cara pandang manusia tentang penerimaan.
Waktu menggulirkan proses pendewasaan.
Waktu mengubah kepribadian, penciteraan dan pembawaan.
Jangka waktu lima tahun bisa mentransformasi remaja putri yang baru mendapatkan menstruasi pertamanya di umur lima belas tahun menjadi seorang ibu rumah tangga berusia dua puluhan.
Jangka waktu tujuh tahun dapat mengangkat derajat anak lulusan SMA menjadi manusia bertitel panjang lewat jalur pendidikan.
Jangka waktu sepuluh tahun bisa membalikkan nasib narpidana menjadi ustadz milyader yang jadwal ceramahnya padat penuh panggilan.
Dan durasi waktu dua puluh empat sampai dua puluh enam tahunan, bisa mengubah bayi laki-laki yang masih bergantung pada ASI ibunya menjadi imam keluarga yang membiayai anak perempuan dari keluarga orang untuk ia pilih sebagai isteri idaman.
Ah, waktu.
Terimakasih telah mengajarkanku untuk menunggu.
Menunggu garis-garis takdir yang Tuhan suratkan sejak bentukku masih janin di rahim ibu.
Ah, waktu.
Terimakasih telah mengingatkanku tentang iman.
Bahwa adanya aku di dunia ini hanyalah fase menunggu dikebumikan ke dalam liang kuburan.
Bahwasanya, satu-satunya alasanku berjalan di bawah semesta ialah beribadah pada Tuhan.
Beppu, 31 May 2016 | 09.03 PM
Postcard dengan desain unik ini datang dari Kyoto dan dikirim oleh Kak Maryam, seorang kakak kelas zaman Aliyah yang kepribadiannya panutan banget deh. Pembawaan Kak Maryam itu selalu adem, berpenampilan rapi, dan sholehah pastinya. Saat ini Kak Maryam sedang ada di Kyoto untuk program exchange selama beberapa bulan ke Ritsumeikan University dari kampusnya di ITB, Bandung. Sayang banget nih, walaupun saat ini Kak Maryam lagi di Jepang, kami enggak bisa saling ketemuan karena jarak Kyoto-Beppu yang lumayan jauh. Untuk bisa sampai ke Kyoto, saya harus pakai ferry dengan ongkos yang banyak atau beli tiket pesawat. Semoga bisa dipertemukan di kesempatan yang lebih baik kelak.
![]() |
google treasure |
Japan, Indonesia, Korea, US, Netherlands, Malaysia |
Japan, Indonesia, Europe, US |
US, Indonesia, Japan |
Japan, Indonesia, US, Riga, Korea |
Akhir-akhir ini, saya lebih perhatian dengan salah satu widget di laman blog saya. Dari sini, saya bisa melihat dari mana sajakah para pembaca blog saya berasal. Sehingga kalau muncul beberapa lokasi yang sangat spesifik sekali, saya bisa menebak-nebak siapa orang yang sedang berkunjung ke blog saya. Misalnya ketika muncul bendera Indonesia pada widget ini dan spesifik dari Jember, saya mulai menebak bahwa itu mungkin Arifah yang sedang berkunjung ke blog saya. Arifah adalah teman saya yang belajar di FK Universitas Negeri Jember. Sementara kalau tempat-tempat lain di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Jambi, Semarang, Tangerang, dll, di daerah-daerah itulah hampir kesemua teman saya berada sekarang, jadinya tidak bisa menebak siapa kira-kira yang sedang baca. Kalau tiba-tiba muncul bendera Egypt, saya bisa cenayang bahwa itu adalah Mboke; teman saya yang bernama asli Itta dan sedang menuntut ilmu di Al-Azhar, Cairo. Atau ketika muncul pembaca dari Hannover, Germany, saya bisa menebak-nebak bahwa itu adalah Tio; teman saya yang sedang ambil program S1 jurusan teknik disana dan kemarin menyengajakan datang ke Jepang untuk menghadiri acara akad nikah saya di Tokyo :") Tapi namanya juga tebak-tebakan alias sotoy, kemungkinan salahnya lebih besar ketimbang akuratnya. Hehe.
Selain daripada tempat-tempat spesifik itu, kebanyakannya adalah tamu yang tidak mudah diidentifikasi siapa gerangan yang tengah datang dan menikmati tulisan saya dibalik layar komputernya. Terlebih karena jarang juga ada yang meninggalkan komentar di tulisan yang saya unggah, jadilah bendera-bendera yang melintas di aplikasi ini hanya menyisakan saya rasa penasaran untuk lebih mengenal mereka secara personal, tanpa tahu nama atau mengetahui bagaimana komentar/tanggapannya terhadap apa yang saya tulis di blog ini. Setiap hari, selalu ada saja visitor yang datang dari luar Jepang dan Indonesia, membuat saya sangat geregetan untuk menyapa duluan dan memalak minta dikirimi postcard. Haha. Karena mengirim postcard ke Indonesia dan daerah lain di Jepang sudah sangat sering bagi saya, makanya saya mupeng banget kalau bisa mengoleksi postcard dari belahan bumi lain saat bendera yang muncul di widget ini adalah bendera Amerika, Korea, Mesir, Islamabad, Saudi, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, China, Dubai, Jerman, Belanda, Turki, dan kemarin ada juga pembaca dari Riga; nama negara yang cukup asing bagi saya. Tapi saya yakin sih, meskipun mereka datang ke blog saya dari berbagai negara, mereka-mereka yang baca adalah orang Indonesia yang mungkin sedang merantau ke luar negeri juga sama seperti saya. Kenapa saya tahu? Karena biasanya mereka muncul di widget ini dari sebuah link yang langsung menuju ke sebuah tulisan berbahasa Indonesia dengan judul berbahasa Indonesia pula, bukan malah tertaut ke home blog ini. Jadi bisa diasumsikan bahwa orang tersebut adalah orang Indonesia atau setidaknya faham bahasa Indonesia dengan baik.
Maka kepada siapa saja pembaca blog saya yang tertarik berkirim postcard dengan saya, jangan sungkan-sungkan untuk kirim duluan dan sertakan alamat lengkap plus nomor ponsel pribadi agar saya bisa balas postcard kalian ya! Selain sebagai hobi, bagi saya, korespondensi lewat postcard itu sudah hampir seperti ambisi pribadi yang agak akut. Dalam setahun, saya punya budget tersendiri untuk mengirimkan postcard ke berbagai tempat. Dalam setahun, saya bisa mengirimkan postcard sebanyak 50 lembar ke 50 orang berbeda. Sekadar berbagi cerita, pertama kalinya saya familiar dengan postcard, perangko, dan korespondensi bermula sejak saya masih SD saat masih berlangganan Majalah Bobo. Hingga akhirnya saya terbang ke Jepang pada September 2013 dan mulai mengakrabkan diri lagi dengan benda yang satu ini. Ternyata saya jadi sangat keranjingan dengan hobi ini sampai sekarang. Targetnya, pada tahun 2020 nanti, saya sudah berhasil mengirimkan dan menerima postcard ke dan dari 100 negara berbeda. Lalu nanti saat sudah punya anak, saya bakal 'pamer' koleksi ratusan postcards saya ke mereka. Saya akan ajak juga anak-anak saya menekuni hobi ini kalau mereka berminat. Bagi saya, hobi ini adalah salah satu sumber kebahagiaan sederhana yang selalu berhasil membuat saya merasa spesial tiap kali saya menerima selembar postcard dari siapa saja, juga ketika penerima postcard kiriman saya tiba-tiba melapor via Line atau Messenger bahwa mereka sudah terima postcard dari saya.
Anyway, sebagai yang punya lapak, saya penasaran banget siapa saja silent reader yang mampir ke blog saya ini, maka silakan tinggalkan jejak supaya dapat kenal atau sekadar saling sapa saja. Barangkali saya juga bisa mampir ke blog teman-teman dan kita bisa saling tebar manfaat lewat tulisan masing-masing. Tapi terlepas dari perkara postcard dan meninggalkan jejak di kolom komentar, saya sangat berharap bahwa sedikitnya tulisan-tulisan saya di blog ini dapat memberikan manfaat kepada yang membacanya. Semoga bisa memunculkan inspirasi barang sedikit. Karena kita tidak pernah tahu amalan apa yang akan jadi pemberat timbangan akhirat kita kelak. Selamat membaca dan terus berkarya! Saya tunggu kiriman postcard-nya! *teuteup*
Walaupun blog ini masih terbilang
baru, sebetulnya saya sudah mulai menulis blog di saat masih bersekolah di
Insan Cendekia dengan "Iteung and Vanilla" sebagai blog
pertama saya. Saat itu saya banyak terinspirasi oleh Diana Rikasari dan Evita Nuh; dua fashion bloggers
kenamaan Indonesia yang pertama kali saya tahu lewat majalah Gogirl! pinjaman
dari teman saya, Muthi. Karena merasa terilhami, maka
sebagai remaja yang ingin menyalurkan kreativitas dan kebebasan berekspresi
lewat cara berpakaian islami yang lebih stylish, akhirnya dibuatlah
blog tsb. Didukung dengan keberadaan kamera DSLR Nikon D3100 yang saya punya
dan kesediaan beberapa teman satu asrama yang mau menjadi model photoshoot
saya, lahirlah sebuah fashion blog yang pada masanya sangat saya
bangga-banggakan.
Di masa-masa itu, saya menulis blog
bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memamerkan karya-karya saya
bak seorang seniman yang sedang menggelar eksibisi. Saya cukup terbilang
idealis dengan menjaga content blognya supaya tidak diary-ish.
Tapi lama-kelamaan, saya merasa ternyata menulis blog supaya dibaca orang dan
dibilang bagus serta dihargai itu malah membuat saya jadi tidak produktif untuk
menulis. Saya jadi terbelenggu banyak aturan yang saya buat-buat sendiri. Toh
ternyata, hampir semua blog yang saya follow juga kebanyakannya
menceritakan kisah sehari-hari mereka dan pengalaman-pengalaman pribadi. Kalau
saya saja enjoy membaca blog mereka yang diary-ish, lalu
kenapa saya mesti keukeuh untuk tidak membiarkan diri saya menceritakan sisi
personal saya juga? Barangkali akan ada banyak orang yang malah terinspirasi
dengan cerita yang saya tulis padahal tujuan awalnya hanya sebagai memori
penyimpanan momen dan hikmah-hikmah berharga saja. Maka sejak saat itulah blog
ini lahir dan ternyata betul, saya merasakan kebahagiaan menulis yang lebih enjoy
sekarang.
Ada satu tulisan dari Evita Nuh
tentang blogging yang ngena buat
saya; "What comes from heart will attract people." I
felt I was like slapped right on my face. Dari tulisannya itu, intinya kita diajak untuk jujur
terhadap diri sendiri. Tentang bagaimana menyajikan tulisan untuk
dipersembahkan sebaik-baiknya kepada kita sendiri sebagai pembaca pertamanya.
Wah, saya jadi mikir tentang those
times I let them go without freezing any moments to post on my blog. Huh. Ada lagi satu quote tentang kepenulisan
yang cukup eyes-opening; "If you write because you want people read your writings, then you
are not a writer. Write because you feel it is needed for you to write. Write
because you just want to write." As
the sum up, let me say in short; "Write for yourself. Not for other
people's expectations."
Ternyata setelah menulis di blog ini
tanpa terlalu mempedulikan siapa yang akan membaca, malah banyak sekali
apresiasi yang datang kepada saya tanpa disangka-sangka. Secara statistik, viewers
blog ini sudah mencapai 26300-an per hari ini, padahal umur blog ini masih
seumur jagung dibandingkan umur blog lama saya yang sudah lima tahunan tapi viewers-nya
masih 21000-an. Banyak juga teman yang bilang bahwa mereka menantikan
kelanjutan #UmairNidaNikah yang ke-7, sampai ada satu teman saya yang bosan
ditanya terus oleh teman-teman kampusnya tentang bagaimana kisah saya dan Umair
bisa berlanjut sampai tahap pernikahan. Haha. Guru wali asrama saya di
Insan Cendekia, Bu Novi, bahkan membacakan beberapa tulisan
blog saya kepada anak-anak kelas XI, untuk dijadikan cerita hikmah katanya. Dan
yang paling mengharukan adalah postcard dari Depok yang saya terima
tanggal 11 April kemarin. Sebuah postcard yang datang dari pembaca blog
saya yang bernama Jasmine dan mengaku terinspirasi sehabis membaca tulisan saya
berjudul "Meracau Soal Jodoh". Ah... Terharu
sekali rasanya ketika pertama kali memegang postcard ini. Postcard
adalah salah satu source of happiness saya nomor wahid, maka membayangkan Jasmine menaruh effort untuk mencari selembar postcard
ke sebuah tempat, membelinya, pergi ke kantor pos untuk mengirimkan postcard ini
untuk saya serta mengeluarkan rupiah untuk biaya perangkonya, telah sukses membuat
saya merasa terapresiasi luar biasa. Beneran seneng dan terharu banget
:")
Dear, Jasmine... Saya akan senang banget kalau saya bisa
balas postcard dari kamu ini. Tapi sayangnya, sepertinya kamu lupa tulis
alamat lengkap rumah kamu nih, hihi. Semoga kamu baca postingan saya
ini, ya! Hubungi e-mail saya di khansanazihah@gmail.com untuk kasih saya
alamat lengkap rumah kamu dan nomor telepon yang bisa dihubungi supaya postcard-nya
nanti nggak nyasar, hehehe. Terimakasih dan salam kenal untuk kamu,
Jasmine! Love from Beppu <3
PS: Untuk siapa pun yang ingin kirim-kiriman postcard
sama saya, ditunggu ya! Jangan lupa tuliskan alamat lengkap dan nomor ponsel pribadi (khususnya untuk yang mengirim dari Indonesia). InsyaaaAllah saya selalu balas postcard
kirimannya ^^