Waktu sudah menunjukkan untuk saatnya pulang kantor. Jam kerja di Ma'had berlangsung hingga pukul lima sore hari. Tapi karena di musim dingin seperti ini senja datang lebih awal, jadwal Maghrib-nya menjadi tidak jauh dari jam-jam segini ―biasanya sih sebelum hari benar-benar masuk ke gelapnya petang, adzan Maghrib sudah berkumandang. Maka selepas shalat Maghrib berjamaah terlebih dahulu di mushalla Ma'had, saya dan Bu Pur...
Bias cahaya- suara udara Gemericik canda- dan semerbak suka dukanya. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, Nida Khansa Nazihah. Sebelum kemana-mana, izinkan aku mengabarkan padamu tentang satu hal: bahwa sebelum ini, aku tahu suatu saat akan menuliskan ini untukmu. Dan kurasa minggu ini adalah momen yang tepat. Selain karena dalam hitungan puluh jam lagi kamu akan melangsungkan pernikahan, saat ini aku tengah duduk di tengah-tengah perpustakaan....
Beberapa hari saja di rumah Bu Pur, saya sudah merasa betah. Pembawaan beliau yang suka bercanda membuat saya gampang mencair dengan suasana seisi rumah. Ketiga anak laki-lakinya juga sudah berhasil saya taklukan dengan resep yaki-soba spesial yang saya dapat dari Ibuk di Beppu. Mereka yang tidak biasa menyantap masakan selain hasil tangan Bu Pur ternyata luluh juga dengan rahasia andalan Ibuk yang...
Tulisan di bawah ini saya buat dan selesai di hari yang sama tepat pada tanggal 25 Desember 2015, agak berjarak waktunya dari tanggal 9 Januari 2016; hari dimana takdir membawa saya bertemu dan berkenalan dengan seseorang yang sekarang sudah jadi fiancé saya. Ciyeh. Sampai hari ini pun, kepastian tentang apakah dia benar jodoh saya memang belum tentu 100% absolut, hingga tiba waktunya beberapa hari...
30 Desember 2015, Tokyo Arabic Institute, Minato-ku, Tokyo "Barakallahu laki! Katanya datang jauh-jauh dari Kyushu ya?" Ucapan selamat dan pertanyaan dari seorang ibu berkerudung ungu ini sontak membuat saya keheranan tentang dari mana ia mengetahui sedikit informasi tentang saya. Tapi kemudian saya coba ingat-ingat lagi, di ruangan lomba tadi, ibu berkerudung ungu yang ada di depan saya sekarang adalah...
"It's not only about giving the best to the present. Rather we have to make sure what we have been doing in the present is linked with what we will become in the future." *** Benar saja, rezeki saya ternyata hanya sampai di juara ketiga. Terlepas dari perkara hadiah berangkat Umrah, pengalaman lomba tilawah ini justeru memberikan saya banyak sekali pelajaran...
"Apa yang menurut kalian paling dasar untuk diubah? Kebanyakan kita pasti akan menjawab mengubah diri sendiri. Tapi ternyata ada hal yang lebih mendasar dari "diri", yaitu: niat. Dan saya belum pernah menemukan jawaban yang lebih mendasar lagi ketimbang jawaban itu sampai saat ini." ―Uyun, 2015 *** Perkataan di atas diletupkan seorang adik tingkat saya pada sebuah sharing di pengajian mingguan AP-House...
Sebuah cerpen yang dibuat beberapa tahun silam saat masih duduk di bangku sekolah MAN Insan Cendekia. Tentang bagaimana remaja enam belasan mengenal cinta. Tentang belajar bagaimana mengelola hati yang penuh dengan berbagai rasa. Sekaligus pesan bagi adik-adik disana, bahwasanya apa yang bergejolak dalam hati kalian saat ini sejatinya adalah fana. Karena bertahun-tahun kemudian kalian akan sadar bahwa dunia yang dipijak di tanah enam...